Senin, 4 Pebruari kebetulan aku ditugaskan ke Jakarta. Wuah.. lihat tv banjir dimana-mana. Belum info dari teman-teman mesti menginap di bandara dan tidak tahu kapan akan berangkat. Maunya sih tidak usah berangkat saja. Tapi gimana ya wong sudah tugas.
Mulai Minggu acara tv yang kuikuti cuma berita saja. Gimana ya nasib Jakarta?? Gimana nasib jalan tolnya??
Syukurlah jam 10 malam seorang tetangga mengabarkan kalau perjalanannya ke Jakarta lancar. Walaupun tidak lewat tol bandara dan harus putar lewat Tangerang, tapi cukup lancar. Padahal berita sebelumnya katanya macet karena semua kendaraan lewat sana.
Bismilah dengan deg-degan akhirnya berangkat juga saya pagi harinya. Kabarnya tol bandara sudah dibuka.
Tas yang kubawa adalah tas ransel. Jaga-jaga kalau medannya ganas :-). Terus kubawa buku bacaan yang tebal, he..he.. siapa tahu mesti lama menunggu di bandara bisa dibaca-baca..
Habis sampai Cengkareng, Alhamdulillah.. Memang sudah bisa dilewati, dan... saat taksi saya melintas, wuah... bekas air aja sudah tidak ada. Yang tersisa cuma bekas pompa air. Banyak sekali, malah beberapa adalah bantuan dari Jepang (kok dari Jepang ya???).
Lalu mobil stasiun tv juga berjajar-jajar, mungkin lagi meliput.
Akhirnya saya selamat juga sampai ke kota.
Hari Rabu saya balik lagi ke Surabaya. Karena takut hujan deras dan banjir lagi (pagi-pagi jam 5 sudah hujan lagi lho) akhirnya acara hari itu dibatalkan saja dan langsung pulang :-)
Alhamdulillah sampai dengan selamat juga di rumah. Buku Chicken soup yang kubawa cuma sempat dibaca waktu di pesawat perjalanan pulang.. Alhamdulillah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar